JAMBI – Antisipasi Erupsi Gunung Kerinci, Gubernur Jambi Al Haris bersama para pemangku instansi terkait , menggelar apel bersama kesiapsiagaan bencana erupsi Gunung Kerinci, di lapangan PTPN VI Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Sabtu (14/1).
Apel ini dilakukan untuk menindaklajuti aktivitas erupsi Gunung Kerinci yang sepanjang minggu kedua Januari 2023 yang terus meningkat, hingga saat ini gunung tertinggi di Sumatera ini berstatus waspada level II. Tercatat, Gunung Kerinci mengalami erupsi dengan ketinggian mencapai 1.200 meter pada pukul 18.10 WIB, Kamis sore sebelumnya (12/1).
Hadir pada Apel Kesiapsiagaan tersebut antaralain Danrem 042/Garuda Putih, Kapolda Jambi, Kepala Kantor Basarnas Jambi, Kepala BPBD Provinsi, Kepala BMKG, Bupati Kerinci, Wali Kota Sungaipenuh, dan unsur Forkopimda lainnya.
“Apel ini untuk menyiapkan segala sesuatu dengan jelas, agar mitigasi bencana ini dapat berjalan dengan baik, ” kata Al Haris.
Lebih lanjut dikatakan Gubernur Al Haris, bahwa pihaknya sudah mendapatkan laporan dari Bupati Kerinci ada lima desa yang sangat membutuhkan jalur evakuasi jika terjadi letusan Gunung Kerinci. Hal tersebut akan diupayakan karena jalan tersebut akan melintasi TNKS.
"Kita akan mencoba menembus jalur TNKS itu, dengan meminta pihak terkait yang bisa mendukung kita ini. Nanti kita minta koordinasi dengan BNPB. Sejak tahun 2015 lalu kita sudah mengajukan bersama pak Bupati, tapi terkendala izinnya, " jelasnya.
Terakait jalur evakuasi dari Renah Pemetik ke kabupaten Bungo, pihaknya akan terus berupaya untuk mendapatkan izin.
"Karena ini bencana mesti harus diambil langkah, saya juga akan menghadap pak presiden terkait jalur evakuasi, " pungkasnya.
Baca juga:
Deklarasi Cisadane Bebas Sampah 2045
|
Sementara Bupati Kerinci, H. Adirozal, usai mengikuti apel kesiapsiagaan bencana erupsi Gunung Kerinci, mengatakan ada sekitar 80 ribu jiwa yang berada di tiga Kecamatan di dekat Gunung Kerinci yakni Gunung Tujuh, Kayu Aro dan Kayu Aro Barat akan terdampak.
"Saat ini baru ada empat titik jalan evakuasi dan kita butuh lima jalan evakuasi baru aman. Empat titik jalan evakuasi sudah disiapkan pemerintah kabupaten Kerinci, dan kita butuh satu lagi yakni untuk lima desa di kecamatan Gunung Tujuh yang menuju arah Renah Pemetik yang melintasi sekitar 8 km wilayah TNKS. Itu lah akan berusaha kita perjuangkan jalan tersebut agar dapat dibangun. Untuk jalan evakuasi saat ini masih belum mendapat izin dari kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, " jelasnya.(IS/kom)