JAMBI - Prediksi puncak musim kemarau pada 2023 terjadi pada bulan Agustus - September, akan tetapi memasuki bulan Oktober ini cuaca masih sangat panas. Hal ini bisa menjadi salah satu penyebab munculnya karhutla.
Diprediksi musim kemarau masih akan berlangsung hingga akhir bulan. Musim kemarau akan memperparah potensi kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) disejumlah wilayah di Prop. Jambi.
Untuk diketahui, Satgas Karhutla Provinsi Jambi telah berupaya melakukan mitigasi kebakaran hutan sebaik mungkin. Beberapa upaya yang dilaksanakan antara lain memetakan wilayah yang rawan terbakar.
Selain itu juga dilakukan pengelolaan kawasan hutan dengan membuat ilaran, sekat bakar dan sekat kanal, pembuatan embung air, dan pengembangan hutan kemasyarakatan. Juga diadakan pelatihan penanggulangan bencana dan pengembangan inovasi pengendalian karhutla serta patroli rutin karhutla.
Baca juga:
TMMD ke-115 Buka Potensi Wisata di Jambi
|
Guna meminimalisir dan melakukan upaya pencegahan karhutla, Kodim 0415/Jambi melakukan patroli Pengamanan dan Pencegahan Bencana Karhutla di Kecamatan Kumpeh Ulu Kab. Muaro Jambi, Sabtu (7/10).
Kegiatan patroli ini rutin dilakukan oleh Satgas Karhutla, edukasi dan pendekatan secara persuasif terus dilakukan agar masyarakat dikawasan rawan karhutla mau ikut berperan aktif dalam menjaga kawasan hutan dan lahan dari bencana kebakaran.
Dikutip dari pesan Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono, S.I.P., M.M selaku Plh Dansatgas Karhutla Provinsi Jambi saat rapat koordinasi penanganan karhutla di Kabupaten Tebo beberapa hari yang lalu. Ditegaskan bahwa kerjasama lintas instansi menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi situasi karhutla. Dipastikan dengan adanya kerjasama dari semua pihak, akan dapat mengelola penanganan karhutla secara tuntas.
Selaras dengan penanganan karhutla oleh Satgas, Dandim 0415/Jambi Letkol Arm Eko Pristiono, SH., M.I.Pol menegaskan akan mendukung sepenuhnya upaya-upaya yang dilakukan. Kekuatan personel Kodim 0415/Jambi beserta perangkatnya dapat digunakan dalam penanganan karhutla secara masif.
Dandim juga mengingatkan dampak negatif karhutla terhadap lingkungan dan makhluk hidup. Kewaspadaan terhadap potensi karhutla harus diupayakan oleh semua orang. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk penanganan karhutla agar lebih efektif, ujar Dandim.(IS/put)